Jurnalis perempuan kondang Najwa Shihab meyakinkan bahwa profesi wartawan merupakan pekerjaan yang menggairahkan.
Dijelaskan, dalam menjalankan tugas jurnalistik, seorang wartawan ditantang untuk menghadapi hal-hal baru. Para wartawan dipaksa untuk mempelajari hal baru dalam setiap tugas peliputannya.
“Mau tidak mau harus tau banyak walaupun sedikit-sedikit. Seorang wartawan dipaksa dan dituntut untuk mengikuti apa yang sedang terjadi di negeri ini,” sebut tuan rumah Mata Najwa ini dalam workshop di salah satu rangkaian Festival Media 2015, di Unika Atmajaya, Jakarta.
Dijelaskan peran seorang jurnalis sejatinya adalah sebagai pencatat sejarah. Tentunya, lanjut Najwa, harus sesuai kode etik, jujur dan faktual dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Menurutnya, jurnalisme itu adalah The First Drive of History dalam setiap pekerjaannya. Oleh karena itu, penting bagi para jurnalis untuk menjunjung tinggi kode etik pers baik dari Dewan Pers maupun organisasi kewartawanan yang ada di Indonesia.
“Sesuai kode etik, mana fakta, opini dan mana yang harus ditampilkan. Jurnalis itu selalu mendapat tantangan untuk dapat memilih dan memiliah info mana yang pantas dan layak untuk dipublikasi. Mana yang berisik dan mana yang suara,” sebutnya.
Dikutip dari klik DISINI